Hari kamis 29 oktober 2015 adalah hari kedua kami di bandung setelah kemaren kami baru tiba di sini. Kami memulai hari dengan sarapan di meja pinggir kolam renang, saya makan bubur ayam dan telor mata sapi, istri makan nasi goreng dan bihun sedangkan alea makan roti dengan selai strawberry.
Setelah sarapan, kami menuju ke Pasar Baru untuk beli oleh-oleh pakaian dan kerudung buat keluarga di surabaya, saya rasa pasar baru ini seperti pgs di surabaya namun lebih ramah para pedagangnya “silahkan teteh mau cari apa, lihat-lihat aja dulu”, begitulah setiap kami melintasi lorong-lorong pertokoan, kami sempatkan menjelajah semua lantainya hanya ingin sekedar tau ada apa saja di pasar ini, dari pasar baru kami melanjutkan perjalanan menuju bandung utara, lebih tepatnya ke Kampung Gajah Wonderland di lembang.
Kawasan ini lebih tepatnya cocok untuk anak-anak karena ada banyak wahana permainan, kami mengunjungi rumah-rumah para hobbit seperti di film lord of the ring, kemudian ke play ground main sepeda dan prosotan, kawasan ini lumayan luas dan sukses bikin kami lelah, karena hari semakin siang dan kami mulai lapar kami memutuskan untuk menyudahi kegiatan di kampung gajah wonderland, sambil jalan menuju parkiran, kami mampir ke souvenir shop untuk belikan alea dan saudaranya mba kayla satu set kaos kembar gambar gajah, di sini alea lihat boneka gajah dan dipeluklah minta beli, namun saya tolak no…no…no… maaf nak bonekamu sudah terlalu banyak di rumah, alasan saja ayah pelit baik ini.
Untuk makan siang dan karena kami masih di lembang saya mengajak istri dan alea ke floating market, ya seperti tempat makan mengapung, saya rasa tempat ini mirip sekali dengan floating market yang ada di depan museum angkut batu malang bedanya di sini setiap pembelian makanan atau minuman serta permainan wahana menggunakan koin khusus. Tiket masuk kami tukarkan 2 buah lemon tea gratis, kemudian kami menukar beberapa koin untuk beli jajanan saya mencoba es pisang ijo, istri beli tempe mendoan dan kopi kapal api sedangkan alea cotton candy dan kentang goreng.
Setelah itu kami menjelajah semua area di floating market ini mulai dari memberi makan ikan, lihat kelinci sampai saya dan alea berdua saja naik kereta air mengelilingi danau buatan, sebelum pulang kami menambah koleksi mainan alea lagi “wiwi” yaitu kincir angin biasa dia menyebutnya.
Dalam perjalanan kembali ke bandung kota kami mampir ke paris van java mall, ini katanya tempat nongkrongnya anak muda-mudi bandung. Tempat ini kalo di surabaya mirip dengan surabaya town square (sutos), kami disini hanya sebentar saja dan membeli oleh-oleh kain buat mama wiwik, es krim dan mainan playdough buat alea.
Sore hari kami kembali ke hotel dan mengajak alea renang lagi setelah itu kami browsing cari makan malam sedangkan alea mainan bajay di lantai sampai kakinya berdarah kena roda yang terbuat dari seng. Malam harinya kami mencari indomart untuk beli hansaplast dan kami mampir trans studio mall tapi ga masuk ke wahana transtudionya karena mahal udah capek. Alea hanya beli cemilan D-crepes, hari semakin malam kami kembali ke hotel dan istirahat, tapi apa dikata saya ga bisa tidur karena seharian belum makan nasi, tengah malam saya sama alea keluar hotel jalan kaki menuju KFC di jl riau, seperti biasa alea lihat prosotan heboh dan mainan di situ.
Besoknya jumat 30 oktober 2015 setelah sarapan pagi tapi alea ga mau makan sama sekali, kami kembali lagi ke pasar baru untuk membeli oleh-oleh yang kelupaan dibeli setelah itu kami menuju kartikasari yang dekat stasiun bandung untuk beli makanan khas bandung, dari situ kami ke rumah mode factory outlet di sukajadi untuk beliin kaos polo buat babah umar, menurut saya, ini factory outlet paling lengkap koleksinya dan harganya juga mulai ribuan sampai puluhan juta semua ada di sini. Di sini ada kejadian alea heboh nangis gak berhenti-henti minta dibelikan roti coklat keju mayasari, padahal yang dimakan hanya mesesnya. Setelah itu kami menuju ke FO rumah anak kecil di dekat hotel tempat kami menginap dan pulang ke surabaya ceritanya saya sambung di sini.
