Tepat Sabtu tanggal 11 Mei 2013 di hari ulang tahunku yang ke-27 saya berangkat dari Surabaya untuk pertama kalinya membawa alea mengunjungi rumahnya yang di Jember dan mungkin juga yang terakhir kalinya akan tinggal di sana karena saya hanya punya waktu seminggu di Jember sebelum saya berpindah tugas ke kantor pusat di Jakarta. Saya berangkat bersama istri dan anak saya dan ditemani juga oleh kedua orang tua saya karena alea masih berusia 2 bulan, jadi saya rasa masih perlu bantuan, kami tiba sekitar pukul 22.00 WIB dan langsung istirahat karena lelah selama perjalanan.
Keesokan harinya, Minggu tanggal 12 Mei 2013, saya mengajak rombongan pergi ke Gudeg Lumintu yang terkenal ramai, maklum beberapa kali kunjungan ke Jember kami selalu kehabisan, kali ini kami beruntung masih sempat dapat mencicipi makanan khasnya. Sore harinya setelah memandikan alea, saya dan istri berkeliling komplek perumahan puri bunga nirwana untuk mengambil beberapa foto yang mungkin akan kita kenang di kemudian hari.
Hari Senin pagi-pagi sekali tanggal 13 Mei 2013 saya mengantar kedua orang tua saya ke stasiun Jember untuk naik kereta api karena beliau harus kembali bekerja di Surabaya dan meninggalkan saya untuk menjalani kehidupan yang sebenarnya. Saya masih ada waktu 5 hari kerja terakhir sampai dengan hari jumat sedangkan hari seninnya tanggal 20 Mei 2013 saya harus sudah aktif bekerja di Jakarta.
Selama 5 hari tersebut Saya dan istri untuk pertama kalinya tinggal berdua dan jauh dari orang tua masing-masing dengan bayi yang masih berusia 2 bulan, rutinitas kami setiap pagi memandikan alea dan mengajaknya jalan-jalan keliling komplek untuk menghirup udara segar, kemudian saya harus berangkat ke kantor dan bekerja sampai sore hari, di hari rabu saya juga sempat mengirim motor ke jakarta melalui herona express, di hari jumat terakhir tanggal 17 Mei 2013 di kantor ada acara pelepasan saya, sekali lagi saya ucapkan banyak terima kasih kepada rekan-rekan kerja saya yang selama hampir 4 tahun telah membantu saya dan juga saya mohon maaf atas tutur kata atau perbuatan saya selama ini.
Saya sebetulnya agak sedih juga pergi dari sini, pertama karena saya akan berpisah dengan anak saya yang masih sangat-sangat kecil, kedua saya akan meninggalkan istri dengan segala kerepotan yang akan dia hadapi sebagai seorang Ibu baru, ketiga hiks…hiks… rumah, iya benar rumah ini adalah rumah pertama yang akan saya tinggalkan yang mana kami beli dengan sangat bersusah payah, maklumlah dengan jabatan saya saat ini untuk membayar uang muka, kami harus merogoh kocek sangat-sangat dalam, sampai-sampai semua perhiasan mas kawin pernikahan kami gadaikan juga. Setelah serah terima rumah dari developer kami masih harus membangun lagi di lahan sisa belakang untuk dijadikan satu buah kamar dan dapur, kemudian di lahan depan kami harus membangun kanopi untuk carport serta taman hijau di sekeliling rumah, di samping semua kebutuhan renovasi, kami juga harus mengisi perabotan selayaknya sebagai hunian untuk keluarga kecil kami. Ketiga alasan itu tidak menyurutkan langkah saya untuk pergi, karena saya memang harus pergi dan keadaan ini bisa dibilang memaksa dan terpaksa demi kehidupan yang lebih baik lagi.
Jakarta di sinilah sekarang saya berada, kota yang selalu saya cita-citakan untuk berkarir sejak masa kuliah, bismillah, saya akan kuat ditempa kerasnya Ibu Kota.